Salah satu film yang bagus mengenai kerasnya dunia bisnis. Menceritakan seorang pria yang baru memulai berbisnis di dunia perminyakan bagian hilir di New York, Amerika Serikat. Lebih tepatnya di bagian pendistribusian minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan. Dia sebelumnya bekerja sebagai supir truk pengantar bahan bakar di perusahaan tersebut dan kemudian membelinya dari mertuanya. Tepatnya setelah dikarunai dua anak kecil dari putrinya dan kematian mertuanya. Dia bertekad untuk menjalankan bisnisnya dengan jujur, apapun tantangannya.
Plot dimulai dengan pembajakan truk bahan bakar
perusahaannya. Si supir dipukul dan mengalami cedera, sehingga mengharuskannya
dirawat di rumah sakit. Abel Morales, pebisnis baru yang berusaha menjalankan
bisnisnya dengan jujur menjadi kesal dan memutuskan mengadu kepada DA (District
Attorney) atau jaksa wilayah di daerah tersebut karena kejadian ini akan
berulang bila tidak diberantas sampai ke akarnya sedangkan dia meyakini polisi
akan kesulitan menyelesaikan kasus ini tanpa bantuan DA. Bukannya bantuan yang
didapat, tetapi DA juga meyakini bahwa Abel dan perusahaannya juga melakukan
bisnisnya secara ilegal yaitu korupsi, sama dengan mertuanya. Abel tidak terima
dan menantang DA untuk membuktikan bahwa bisnisnya ilegal dengan mempersilahkan
mereka melakukan audit.
Teror berlanjut, dia mendapati bahwa ada orang yang berupaya
menyelundup ke rumahnya pada malam hari dan ternyata tidak hanya itu, si
peneror juga meninggalkan pistol di teras rumah yang digunakan anak-anaknya
bermain keesokan hari tanpa sepengetahuannya. Sang istri merasa takut, karena terror
tidak hanya menyerang perusahaan, tetapi juga telah sampai ke anak mereka.
Disaat yang sama, dia juga harus memikirkan kekurangaan biaya untuk membeli fuel storage facility dari pebisnis
Yahudi dimana perjanjian itu sendiri dilakukan saat truknya dibajak. Rencananya
fuel storage itu sendiri akan
digunakan untuk mengembangkan bisnisnya. Alasannya, fasilitas tersebut ada di
tengah kota dan dekat jembatan. Jadi akan sangat mudah untuk melakukan
pendistribusian ke seantero kota. Uang yang diperlukan 2.5 M USD, dia punya 1 M
USD dan sisanya dari pinjaman bank.
Si supir telah pulih dan muncul masalah baru, perusahaan
truk tempat supir bekerja menginginkan para supirnya dibekali senjata untuk
melindungi diri dari serangan serupa. Abel yang kenal dekat dengan pemimpin
perusahaan truk tempat dia bekerja dulu, merasa itu tidak diperlukan karena masalah
perizinan. Abel tetap ingin menjalankan bisnis dengan jujur dengan melarang
penggunaan senjata tanpa izin legal. Si supir tersebut pun mendapat kejadian
serupa, tapi kali ini ternyata dia membawa senjata. Tembak menembak antara
pembajak dan supir pun tidak bisa dihindari, polisi pun cepat datang karena
saat kejadian banyak saksi mata melihat. Mereka pun menjadi buronan polisi.
Abel yang tahu pun menjadi marah karena si supir tidak menuruti perintahnya.
Dia ingin membantu polisi untuk menangkapnya karena tidak ingin ada kecurangan
dibisnisnya seperti pengunaan izin senjata ilegal. Begitu akan menyerahkan si
supir ke polisi, si supir malah lari saat proses penyerahan dihadapan polisi
dan Abel.
DA dibantu dengan polisi akhirnya melakukan audit ke kantor
dan rumahnya. Masalahnya audit dilakukan saat mereka melakukan perayaan ulang
tahun anaknya. Akibatnya perayaan ulang tahun terganggu dan mereka harus memulangkan
para tamu lebih awal. Disaat bersamaan, Abel berusaha menyembunyikan beberapa
dokumen di belakang rumahnya. Karena istrinya memberitahu bahwa ada beberapa
dokumen dimana terdapat beberapa kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan mertuanya
dan belum tersita saat mertuanya ditahan dulu. Dokumennya pun aman.
Abel berusaha mendapatkan pinjaman karena waktu yang dia miliki semakin tipis untuk menutupi kekurangannya dengan menghubungi seluruh koneksi yang memungkinkan untuk membantu dia. Disaat yang sama, dia mendapatkan pengumuman bahwa truknya baru dibajak lagi dan lokasinya dekat dengan tempat dia berada. Abel pun bertekad mengejarnya dan setelah tertangkap, ia mendapati bahwa itu adalah ulah perusahaan pesaingnya. Perusahaan pesaingnya telah menjual minyak yang dibajak dari truknya dan ia mengancam ke perusaahan tersebut akan melaporkan ke pihak berwajib dengan bukti yang telah dia dapatkan.
Akhirnya dia pun dapat melunasi sisa pembayarannya karena
istrinya ternyata telah menyisihkan atau mengambil beberapa uang dari perusahaannya
dan itu telah dia lakukan sejak dulu. Abel pun kaget, marah dan senang disaat
bersamaan. Di akhir plot, si supir yang melarikan diri pun, menampakkan diri sambil mengacungkan pistol ke Abel, pengacara dan istrinya saat mereka melihat fasilitas yang baru dilunasi. Si supir
meminta Abel berjanji untuk membiayai kebutuhan hidup istrinya. Abel pun
berjanji dan supirnya pun bunuh diri. Tragis dan happy ending disaat bersamaan.
Point yang didapat adalah untuk memulai bisnis apalagi dengan niat menjalankan dengan jujur, akan mendapat banyak tantangannya. Disini diceritakan bahwa Abel sangat berusaha menjalankan bisnisnya dengan jujur meskipun para pesaingnya melakukan tindakan teror, tetapi Abel tidak membalasnya dengan teror. Begitu pun saat melindungi diri, perusaahan dan keluarganya, dia memilih untuk mengadukan secara formal ke pihak terkait dan melarang penggunaan senjata ilegal. Abel juga tidak mau perusahaannya mendapat kerugian lanjutan akibat tindakan korupsi yang dilakukan mertuanaya dulu karena ia tahu itu akan menghantam usahanaya yang baru berkembang dan kredibilitas yang dia bangun akan hancur bila itu ketahuan. Selain itu, dia juga gigih akan visinya untuk mengembangkan usahanya dengan membeli fasilitas di tempat strategis. Mungkin salah satu cara berbisnis yang harus ditiru.
0 komentar:
Post a Comment